Minggu, 01 April 2012

PIERLUIGI COLLI


Wasit Sepak Bola Terbaik Dunia
Selamat Siang, guys!
Di siang hari yang amat terik sekali ini, ane mau bikin tulisan tentang salah satu wasit terbaik dunia gan! Pasti tau kan wasit itu apaan gan? Hehe. Peran seorang wasit dalam sebuah pertandingan sepak bola memang sangat penting gan. Kalau diliat secara langsung gan dalam pertandingan sepak bola, seorang wasit ini yang sering berlarian kesana-kemari bersama dengan para pemain sepak bola. Kebayang gak tuh ya capenya kaya gimana? Belom lagi kalau terjadi kesalahan yang mungkin kurang disetujui oleh salah satu tim sepak bola yang mungkin menganggap kurang fair terhadap keputusan wasit. Kadang ane ngebayangin gan gimana ya kao ada wasit latah, yang tiba-tiba reflex ikut menendang bola? Wah mungkin ane bakal jadi orang pertama gan yang tertawa terbahak-bahak melihatnya :D. ya sudah gan langsung aja cekibrot deh di bawah ini gan salah satu wasit terbaik dunia.
Pierluigi Collina
 
 

Pierluigi Collina (lahir di Bologna, Italia, 13 Februari 1960; umur 52 tahun) adalah seorang penasehat finansial dan secara umum dianggap sebagai salah satu wasit sepak bola terbaik di dunia sebelum mengundurkan diri pada bulan Agustus 2005.
Ia berkuliah pada Universitas Bologna, dan lulus dengan mengantongi gelar pada bidang Ekonomi pada tahun 1984. Selama masa remajanya, ia bermain sebagai bek tengah untuk sebuah tim lokal, namun pada tahun 1977 ia menerima tawaran untuk menjadi wasit ketika kelihatannya ia berbakat untuk melakukan pekerjaan ini. Dalam kurun waktu tiga tahun ia berhasil mencapai jenjang tertinggi pertandingan regional, sementara pada waktu yang sama ia melakukan wajib militernya. Pada tahun 1988, ia berkembang secara pesat, bahkan lebih pesat daripada lazimnya seorang wasit, sehingga ia dipromosikan sampai divisi nasional tingkat tiga, Seri C1 dan Seri C2. Setelah tiga musim ia dipromosikan untuk memimpin pertandingan Seri B dan Seri A.
Kurang lebih pada saat ini ia secara parah mendapatkan penyakit alopecia, sehingga semua rambut dan bulu di kepalanya rontok dan memberinya wajah yang khas dan nama julukan Kojak. Pada tahun 1995, setelah ia mewasiti 43 pertandingan Serie A, namanya ditaruh pada daftar wasit FIFA. Pada Olimpiade 1996, ia mewasiti lima pertandingan, termasuk pertandingan final antara Nigeria dan Argentina; dan pada tahun 1999 ia memimpin pertandingan final UEFA Champions League antara Bayern München dan Manchester United. Pada tahun 2002, ia mencapai puncak kariernya dengan memimpin pertandingan final Piala Dunia antara Brasil dan Jerman. Ia juga merupakan wasit pada pertandingan final Piala UEFA pada tahun 2004 antara Valencia dan Olympique Marseille.
Tahun 2004 adalah tahun terakhirnya sebagai wasit turnamen internasional karena usianya telah mencapai 45 tahun. Ia pensiun pada Agustus 2005. Federasi Sepak Bola Italia menaikkan usia pensiun wasit menjadi 46 untuk mengakomodasi Collina sehingga ia bisa berkarya satu tahun lagi. Namun sebuah sengketa muncul antara federasi ini dan Collina pada awal 2005/2006 ketika Collina memutuskan untuk menanda-tangani sebuah persetujuan sponsor dengan Opel. Karena Opel juga merupakan sebuah sponsor A.C. Milan, maka persetujuan ini dianggap merupakan sebuah kasus kolusi besar dan Collina tidak diperbolehkan untuk mewasiti pertandingan top di Italia lagi. Collina di sisi lain menanggapinya dengan mengundurkan diri dan secara efektif pensiun sebagai seorang wasit.
Meski Collina secara umum dihubungkan dengan sepak bola, klub olahraga favoritnya adalah sebuah klub bola basket. Ia merupakan seorang pendukung berat Fortitudo Bologna, salah satu klub utama Eropa. Setelah mengundurkan diri dari profesi sebagai wasit, ia mengaku bahwa ia merupakan seorang pendukung S.S. Lazio.
Pada Desember 2006, ia ditunjuk sebagai konsultan Asosiasi Wasit Liga Italia. Ia membantu Ketua Wasit Liga Italia Cesare Gussoni. Sejak pensiun, ia bekerja sebagai penasehat keuangan.
Nah ini beberapa wasit terbaik dunia dalam seperempat abad (1987-2011) versi IFFHS (International Federation of Football History & Statistics) gan cekidot!
  1. Dr. Pierluigi Collina (Italia)
  2. Dr. Markus Merk (Jerman)
  3. Kim Milton Nielsen (Denmark)
  4. Peter Mikkelsen (Denmark)
  5. Oscar Julian Ruiz (Colombia)
  6. Sandor Puhl (Hongaria)
  7. Jorge Luis Larrionda (Uruguay)
  8. Urs Meier (Swiss)
  9. Anders Frisk (Swedia)
  10. Frank De Bleeckere (Belgia)
Cukup sekian aja gan tulisan yang ane buat kali ini semoga bermanfaat dan menambah wawasan teman-teman semua hehehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar