Minggu, 17 Mei 2015

14 - Penetapan Harga Transfer

PENETAPAN HARGA TRANSFER

Harga transfer adalah harga produk atau jasa yang ditransfer kepada suatu pusat pertanggungjawaban di dalam suatu perusahaan yang menggunakan produk atau jasa dari pusat pertanggungjawaban lainnya dalam suatu perusahaan jika dua atau lebih pusat laba bertanggungjawab bersama atas pengembangan, pembuatan dan pemasaran suatu produk, maka masing-masing harus membagi pendapatan yang dihasilkan ketika produk tersebut terjual.
Tujuan yang diinginkan dalam harga transfer:
1.      Memaksimalkan penghasilan global
2.      Mengamankan posisi kompetitif anak atau cabang perusahaan dan penetrasi pasar
3.      Mengevaluasi kinerja anak atau cabang perusahaan mancanegara
4.      Menghindarkan pengendalian devisa
5.      Mengatrol kredibilitas asosiasi
6.      Mengurangi risiko moneter
7.      Mengatur arus kas anak atau cabang yang memadai
8.      Membina hubungan baik dengan administrasi setempat
9.      Mengurangi beban pengenaan pajak dan bea masuk
10.  Mengurangi risiko pengambil alihan oleh pemerintah
Harga transfer sering memicu masalah terutama pada penentuan harga sepakatannya, karena melibatkan 2 unit, yaitu unit pembeli dan unit penjual dan harga transfer juga mempengaruhi pengukuran laba unit, harga transfer yang tinggi akan merugikan unit pembeli sedangkan harga transfer yang terlalu rendah akan merugikan unit penjual, maka penentuan harga transfer menjadi hal yang sangat penting. Untuk terciptanya harga transfer diperlukan beberapa syarat. Syarat-syarat tersebut adalah:
1.      Sistem harus dapat memberikan informasi yang relevan yang dibutuhkan oleh suatu pusat laba untuk dapat menentukan trade-off yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
2.      Laba yang dihasilkan harus dapat menggambarkan dengan baik pengaturan trade-off antara biaya-pendapatan yang telah ditetapkan. Setiap pusat laba harus dapat memaksimalkan laba perusahaan dengan jalan memaksimalkan laba divisinya.
3.      Tingkat laba yang diperlihatkan oleh masing-masing pusat laba harus dapat mencerminkan besarnya kontribusi laba dari masing-masing pusat laba terhadap laba perusahaan secara keseluruhan.

Penentuan Harga Transfer Internasional: Variabel yang Rumit
1.      Faktor pajak
Metode penentuan harga transaksi wajar yang dapat diterima adalah:
a.       Metode penentuan harga tidak terkontrol yang sebanding
b.      Metode penentuan harga jual kembali
c.       Metode penentuan biaya plus
d.      Metode harga lainnya
2.      Faktor tarif
3.      Faktor daya saing
4.      Risiko lingkungan
5.      Faktor evaluasi kinerja
6.      Kontribusi akuntansi

Metodologi Penentuan Harga Transfer
Secara umum harga transfer dapat ditentukan dengan menggunakan metode-metode berikut:
1.      Harga transfer berdasarkan harga pasar (Market-Based Transfer Prices)
Harga transfer berdasarkan harga pasar dipandang sebagai penentuan harga transfer yang paling independen. Barang-barang yang diproduksi unit penjual dihargai sama dengan harga yang berlaku di pasar, pada sisi divisi penjual ada kemungkinan untuk memperoleh profit, pada sisi pembeli harga yang dibayarkan adalah harga sewajarnya. Namun yang menjadi kelemahan utama dari sistem ini adalah jika harga suatu produk ternyata tidak tersedia di pasar, misalnya pada suatu industri yang terdeferensiasi dan terintegrasi seperti industri kertas, jika divisi penjual harus mengirim kertas yang setengah jadi ke divisi lain, pasar tidak menyediakan harga kertas mentah atau setengah jadi. Namun jika harga pasar tersedia atau dapat diperkirakan maka ada baiknya menggunakan harga pasar. Meskipun demikian, jika tidak ada cara untuk memperkirakan harga kompetitif, pilihan lainnya adalah mengembangkan harga transfer berdasarkan biaya (cost-based transfer price).
2.      Harga transfer berdasarkan biaya (Cost-based Transfer Prices)
Perusahaan menggunakan metode penetapan harga transfer atas dasar biaya yang ditimbulkan oleh divisi penjual dalam memproduksi barang atau jasa, penetapan harga transfer metode ini relatif mudah diterapkan namun memiliki beberapa kekurangan. Pertama, penggunaan biaya sebagai harga transfer dapat mengarah pada keputusan yang buruk, jika seandainya unit penjual tidak dapat memproduksi dengan optimal sehingga menghasilkan biaya yang lebih tinggi daripada harga pasar, maka dapat terjadi kecenderungan pembelian barang dari luar. Kedua, jika biaya digunakan sebagai harga transfer, divisi penjual tidak akan pernah menghasilkan laba dari setiap transaksi internal. Ketiga, penentuan harga transfer yang berdasarkan biaya berarti tidak ada insentif bagi orang yang bertanggung jawab mengendalikan biaya.

Dasar Biaya
Dasar yang umum adalah biaya standar. Biaya aktual tidak boleh digunakan karena faktor inefisiensi produksi akan diteruskan ke pusat laba pembelian. Jika biaya standar yang digunakan, maka dibutuhkan suatu insentif untuk menerapkan standar yang ketat dan untuk meningkatkan standar tersebut.

Markup Laba
Dalam menghitung markup laba, terdapat 2 keputusan yang digunakan. Markup ditentukan atas dasar penentuan tingkat laba dan besarnya laba. Dasar penentuan tingkat laba ini bisa dilakukan berdasarkan biaya dan dapat dilakukan berdasarkan return atas investasi. Kesulitannya adalah bila berdasar biaya tidak memperhitungkan investasi yang dilakukan. Sebaliknya, jika berdasar investasi, sulit untuk menentukan besarnya investasi yang layak diperhitungkan.
Masalah kedua dalam penyusunan laba adalah besarnya jumlah laba. Persepsi manajemen senior atas kerja keuangan dari suatu pusat laba akan dipengaruhi oleh laba yang ditunjukkan oleh pusat laba tersebut. Konsekuensi, jika mungkin penyisihan laba harus dapat mendekati tingkat pengambilan yang akan diperoleh seandainya unit usaha tersebut merupakan perusahaan independen yang menjual produknya ke konsumen luar. Berbagai pendekatan yang bisa dilakukan adalah:
1.      Berdasarkan laba jika divisi penjual dianggap sebagai unit usaha yang independen (pusat laba).
2.      Berdasarkan taksiran “return” atas investasi yang dilakukan.
3.      Jika divisi penjual, selain mentransfer produknya ke divisi pembeli juga menjual ke pihak lain maka laba dapat ditentukan dari persentase profit margin rata-rata berdasar harga pokok standar.
4.      Dengan menggunakan profit margin perusahaan lain jika produknya sama.

Sumber:

Soal Dan Jawaban
1.      Tujuan yang diinginkan dari harga transfer adalah...kecuali... Jawaban: D
a.       Memaksimalkan penghasilan global
b.      Mengamankan posisi kompetitif anak atau cabang perusahaan dan penetrasi pasar
c.       Mengevaluasi kinerja anak atau cabang perusahaan mancanegara
d.      Menambah beban pengenaan pajak dan bea masuk
2.      Metode penentuan harga transaksi wajar yang dapat diterima adalah... Jawaban: A
a.       Metode penentuan harga tidak terkontrol yang sebanding
b.      Faktor tarif
c.       Faktor daya saing
d.      Risiko lingkungan
3.      Untuk terciptanya harga transfer diperlukan beberapa syarat. Syarat-syarat tersebut adalah... Jawaban: D
a.       Sistem harus dapat memberikan informasi yang relevan yang dibutuhkan oleh suatu pusat laba untuk dapat menentukan trade-off yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
b.      Laba yang dihasilkan harus dapat menggambarkan dengan baik pengaturan trade-off antara biaya-pendapatan yang telah ditetapkan. Setiap pusat laba harus dapat memaksimalkan laba perusahaan dengan jalan memaksimalkan laba divisinya.
c.     Tingkat laba yang diperlihatkan oleh masing-masing pusat laba harus dapat mencerminkan besarnya kontribusi laba dari masing-masing pusat laba terhadap laba perusahaan secara keseluruhan.
d.      Semua Jawaban Benar
4.      Berbagai pendekatan yang bisa dilakukan dalam markup laba adalah... Jawaban: D
a.       Berdasarkan laba jika divisi penjual dianggap sebagai unit usaha yang independen (pusat laba).
b.      Berdasarkan taksiran “return” atas investasi yang dilakukan.
c.       Jika divisi penjual, selain mentransfer produknya ke divisi pembeli juga menjual ke pihak lain maka laba dapat ditentukan dari persentase profit margin rata-rata berdasar harga pokok standar.
d.      Semua Jawaban Benar
5.      ...tidak boleh digunakan karena faktor inefisiensi produksi akan diteruskan ke pusat laba pembelian. Jawaban: C
a.       Biaya operasional
b.      Biaya lain-lain
c.       Biaya aktual
d.      Semua Jawaban Salah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar